Kamis, 30 November 2017

Apa itu Mikrotik? Pengertian Mikrotik & Penjelasannya - Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (Software) yang berhubungan dengan sistem jaringan komputer yang berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 untuk mengembangkan router dan sistem ISP (Internet Service Provider) nirkabel.

Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Latvia adalah sebuah negara yang merupakan “pecahan” dari negara Uni Soviet dulunya atau Rusia sekarang ini. Mikrotik awalnya ditujukan untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls memberikan layanan kepada banyak ISP nirkabel untuk layanan akses Internet dibanyak negara di dunia dan juga sangat populer di Indonesia. MikroTik sekarang menyediakan hardware dan software untuk konektivitas internet di sebagian besar negara di seluruh dunia. Produk hardware unggulan Mikrotik berupa Router, Switch, Antena, dan perangkat pendukung lainnya. Sedangkan produk Software unggulan Mikrotik adalah MikroTik RouterOS.

MikroTik RouterOS 

MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. Untuk instalasi Mikrotik tidak dibutuhkan piranti lunak tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun.

Mikrotik RouterBoard



RouterBoard adalah router embedded produk dari mikrotik. Routerboard seperti sebuah pc mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash. Routerboard menggunakan os RouterOS yang berfungsi sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.
Ada beberapa seri routerboard yang juga bisa berfungsi sebagai wifi. sebagai wifi access point, bridge, wds ataupun sebagai wifi client. seperti seri RB411, RB433, RB600. dan sebagian besar ISP wireless menggunakan routerboard untuk menjalankan fungsi wirelessnya baik sebagai ap ataupun client. Dengan routerboard Anda bisa menjalankan fungsi sebuah router tanpa tergantung pada PC lagi. karena semua fungsi pada router sudah ada dalam routerboard. Jika dibandingkan dengan pc yang diinstal routerOS, routerboard ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan hemat listrik karena hanya menggunakan adaptor. untuk digunakan di jaringan wifi bisa dipasang diatas tower dan menggunakan PoE sebagai sumber arusnya.

Mikrotik pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC) dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat sebagai router berbasiskan PC banyak bermanfaat untuk sebuah ISP yang ingin menjalankan beberapa aplikasi mulai dari hal yang paling ringan hingga tingkat lanjut. Contoh aplikasi yang dapat diterapkan dengan adanya Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth) manajemen, firewallwireless access point (WiFi)backhaul link, sistem hotspotVirtual Private Netword (VPN) server dan masih banyak lainnya.

Sistem Level Lisensi Mikrotik 
Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika anda ingin memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTikls untuk dapat menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah Level pada lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1 adalah versi Demo Mikrotik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi yang sangat terbatas. Tentunya setiap level memilki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap. Secara singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut:
  • Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
  • Level 1 (demo); pada level ini kamu dapat menggunakannya sbg fungsi routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.
  • Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolan perangkat wireless tipe klien.
  • Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.
  • Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak.
  • Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.
Demikianlah beberapa informasi tentang Apa itu Mikrotik? Pengertian Mikrotik & Penjelasannya. Jika teman-teman masih belum paham tentang apa itu Mikrotik karena baru belajar dan tau Mikrotik, saya rekomendasikan untuk menyaksikan Video Tutorial Mikrotik tentang Apa Itu Mikrotik berikut ini.

v

RouterOS[edit]

The main product of MikroTik is an operating system based on the Linux kernel, known as the MikroTik RouterOS. Installed on the company's proprietary hardware (RouterBOARD series), or on standard x86-based computers, it turns a computer into a network routerand implements various additional features, such as firewallingvirtual private network (VPN) service and client,[4] bandwidth shaping and quality of servicewireless access point functions and other commonly used features when interconnecting networks. The system is also able to serve as a captive-portal-based hotspot system.
The operating system is licensed in increasing service levels, each releasing more of the available RouterOS features. A MS Windows application called Winbox provides a graphical user interface for the RouterOS configuration and monitoring, but RouterOS also allows access via FTP, telnet, and secure shell (SSH). An application programming interface is available for direct access from applications for management and monitoring.

Features[edit]

RouterOS supports many applications used by Internet service providers, for example OSPFBGPMultiprotocol Label Switching(VPLS/MPLS), OpenFlow. The product is supported by Mikrotik through a forum and a wiki, providing assorted and thematic examples of configurations. RouterOS supports Internet Protocol Version 4 (IPv4) as well as Internet Protocol Version 6 (IPv6).
The software provides support for virtually all network interfaces that the Linux kernel 3.3.5 supports, except wireless, where the Atheroschipsets are the only supported hardware, as of RouterOS version 6.33.

Release history[edit]

  • RouterOS version 6: May 2013[5]
    • RouterOS version 6.38 (December 30, 2016; 10 months ago)
  • RouterOS version 5: March 2010
  • RouterOS version 4: October 2009
  • RouterOS version 3: January 2008

RouterBOARD[edit]

The company manufactures a series of integrated circuit boards, marketed under the name RouterBOARD, as well as accessory components which implement a complete hardware operating platform for RouterOS.
The RouterBOARD line, combined with RouterOS, is marketed at small- to medium-sized wireless Internet service providers, typically providing broadband wireless access in remote areas. Products include pre-assembled small office/home office (SOHO) routers, wireless 802.11a/b/g/n/ac MIMO and TDMA devices for indoor and outdoor use, and also bare routers in form of printed circuit boards (PCBs) for integration into custom solutions. Also, the RouterBOARD line includes a series of Mini PCIand Mini PCI Express wireless adapters, supporting a range of IEEE 802.11 protocols, and designed to be used together with the router boards lineup.
Some RouterBOARD boards and their versions are supported by third-party Linux-based firmware, notably OpenWrt.[6][7][8][9][10]

Cloud Core Router[edit]

CCR1072
In November 2012, MikroTik released the Cloud Core Router integrated unit which is based on the Tilera CPU supporting nine to 72 CPU cores, 8 SFP+ (MiniGBIC) interfaces, as well as "fast-path" packet forwarding between interfaces (with independently tested 119 million packets and 80 Gbit/s forwarding rate[15]). This unit targets the medium-sized network providers as well as try to be a well priced alternative to the other more well-known brands.

MikroTik User Meeting (MUM)[edit]

The MUM is a conference and exhibition about networking, more targeted at MikroTik device users. Started as a regular gathering of forum users in January 2006, the events are now taking place every few weeks around the world, gathering hundreds of people at every event. The biggest event As of November 2015 was in Yogyakarta, Indonesia, gathering 2650 people.[16]

Use in developing IT markets[edit]

In 2004, a project began to build low-cost Internet infrastructure in rural Mali. MikroTik routers and their operating system were chosen because of their low cost, flexibility, the fact that the system already had "a substantial user base in Mali", and had a user interface deemed "superior to other products".[17] MikroTik routers were also preferred for a WLAN project in Burkina Faso,[18] and MikroTik's proprietary Nstreme protocol performed better than IEEE 802.11 under the project's conditions.[19]
In 2008, the Municipality of Piripiri, PiauĂ­ State, Brazil, decided to use MikroTik routers exclusively to build the infrastructure for providing free Internet access.[20] MikroTik routers are also popular in the Czech Republic and Hungary, where they enjoy a good reputation.[21]
Under OLPC program, Uruguay deployed a nationwide wireless network in schools. Probably the largest Mikrotik deployment in a country with a total population of 3 million.[citation needed] Approximately 200,000 students received a small laptop which connected to Mikrotik access points.

Vulnerabilities[edit]

On June 15, 2015, Brian Krebs, an online reporter, reported that "recently, researchers at the Fujitsu Security Operations Center in Warrington, UK began tracking [the] Upatre [trojan software] being served from hundreds of compromised home routers – particularly routers powered by MikroTik and Ubiquiti’s AirOS." A vulnerability hasn't been linked with this incident and Bryan Campbell, the lead threat intelligence analyst at Fujitsu says while a vulnerability could exist, this could also be the result of unsecured devices that still have default credentials enabled.[22][additional citation needed]